Khutbah Ied Adlha 1441 H


Muqaddimah

الحمد لله، الذي شرّع على المسلمين الحج والعمرة، وصيام يوم عرفةَ والتضحية، لتكون لهم علامةَ الإيمانِ والطاعة.

نحمده ونستعينه ونستغفره ونستهديه، في كل لحظة وثانية يعطيها لنا من عنده فرصة وبركة.

ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، عياذا متلوا بالمغفرة والرحمة والتوبة والسماحة.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، خالقُ السماوات والأرض وما بينهما من البرية.

وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، خاتمُ الأنبياء والمرسلين وناشر الحق بالحق بكل حماسة.

فالصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم لقاء رب الجنة.

أما بعد، فيا عباد الله، أوصيكم ونفسي بتقوى الله، فقد فاز المتقون.

وقد قال الله تعالى في القرآن الكريم: ياأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Puji syukur hanyalah untuk Allah Ta’ala, Yang telah memberikan nikmat iman, nikmat islam, nikmat umur, nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan.

Yang mempersatukan kita dalam ikatan Tauhid, Aqidahnya Ibrahim, Aqidahnya Ismail, Aqidahnya Muhammad dan Aqidah seluruh nabi dan rasul, shalawatullah alaihim ajma'in.

Shalawat serta salam, semoga tetap tercurah atas junjungan kita Rasulillah Muhammad bin Abdillah, yang telah memberikan segenap potensi yang dimiliki, untuk menerangi jalan, membimbing ummat, mengajarkan yang haq, agar kalimatullah tegak di bumi ini.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Setengah tahun sudah, dunia dibekap wabah yang berhasil merubah dan menjungkir balikkan kehidupan umat manusia. Selasa yang lalu Jawapos menulis Headline bahwa Indonesia sudah menembus angka total 100.000 infeksi. Karenanya zona-zona merah semakin menguat di mana-mana.

Belum pudar ingatan kita saat pertama kali melihat Ramadhan dengan penuh pembatasan. Dan kini kita melihat tanah suci yang menjadi pusat manasik haji juga mengalami banyak pembatasan.

Pemerintah Saudi awalnya menyatakan hanya 1000 orang yang akan mendapatkan izin untuk melaksanakan haji. Namun media-media lokal melaporkan bahwa jamaah haji yang hadir di Makkah sekitar 10.000 orang yang membuat AFP, Reuters, Al-Jazeera, dan media-media lainnya meralat berita.

70% dari jamaah haji tahun ini datang dari luar Saudi, setelah mendapatkan izin haji secara acak, hasil dari pengajuan secara online.

Jangan bayangkan berdesak-desakan... Sebab jarak satu meter saat thawaf dan sa'i harus dipatuhi. Jangan harap bisa mendekat ke arah ka'bah... Bila garis pandu melingkar berwarna hitam tidak boleh dilanggar.
Jangan bermimpi menyentuh ka'bah apalagi mengecup hajar aswad... Sebab kali ini pagar keliling siap menjadi pembatas.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Terlepas dari itu semua, haji tetaplah haji. Ritual massal tertua yang ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas ummat manusia melalui lisan Ibrahim Alaihissalam.

{وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ} (27) سورة الحـج

Ritual yang menjadi simbol atas ketaatan, kesamaan derajat, rasa syukur dan kemenangan tauhid atas kesyirikan dan penyembahan sesama makhluk.

Oleh karena itu, mengkaji sirah perjalanan ayahanda para nabi, maestro tauhid, sang Khalilullah Ibrahim Alaihissalam adalah suatu napak tilas yang perlu dilakukan tiap tahunnya agar kebaikan yang dianugerahkan Allah ini tidak sirna ditelan zaman.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Ibrahim Alaihissalam, terangkum pada dirinya sifat-sifat ideal yang menjadi suri tauladan sepanjang zaman.

Beliau dikenal sebagai pribadi yang cerdas, yang mengerti mana yang haq dan mana yang bathil. Tahu bagaimana merencanakan perubahan dan menjalankannya. Mampu memahami kesalahan logika lawan dan membungkam lawannya.

Beliau dikenal juga sebagai pribadi pemberani, tabah, visioner, lembut tutur katanya, berakhlak mulia, pandai menyampaikan nasihat dengan cara terbaik. Di samping kontinuitasnya dalam beribadah beliau juga terbukti memiliki ketaatan mutlak kepada Allah Ta'ala.

Dari banyak sifat-sifat utama lagi mulia yang dimiliki Ibrahim Alahissalam, izinkanlah kali ini saya menyoroti sisi kehidupan beliau sebagai satu kepala keluarga yang berhasil memunculkan keluarga yang shalih lagi luar biasa.

Mudah-mudahan kita bisa mengambil faedah dan inspirasi untuk keluarga kita masing-masing.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Di antara sifat Ibrahim Alaihissalam dalam menjalani kehidupan berkeluarga adalah selalu berprasangka baik kepada ketetapan Allah subhanahu wa ta'ala.

Ibrahim Alaihissalam selalu yakin bahwa perintah apapun yang dibebankan Allah atas dirinya pasti mengandung maslahat, baik untuk diri sendiri ataupun untuk kepentingan ummat manusia.

Mari kita ingat bagaimana Ibrahim Alaihissalam diperintahkan untuk meninggalkan istri dan putra pertamanya di tanah Bakkah, yang jangankan manusia, air pun tiada dijumpa.

Maka lihatlah sikap Hajar yang terpengaruh oleh sikap Ibrahim Alaihissalam ini. Ia pun juga turut berprasangka baik terhadap perintah Allah ini dan merasa ringan saat menjalankannya karena ketaatan dan kecintaannya kepada Allah Ta'ala.

Hal inilah yang menimbulkan keberkahan dalam hidup, kemudahan di dunia dan kelapangan hati dan fikir yang mampu mengalahkan fikiran sempit yang selalu menghitung bahaya dan resiko kehidupan.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْأَنْصَارِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَبْلَ مَوْتِهِ بِثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، يَقُولُ: «لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ»

Keluarga yang selalu berhusnuzh zhan kepada Allah, maka Allah akan wujudkan prasangka-prasangka baiknya.

Sebaliknya keluarga yang selalu berprasangka buruk kepada Allah, maka Allah akan wujudkan prasangka-prasangka buruk itu hingga ia tak pernah bisa lagi berprasangka baik kepada Allah Ta'ala.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Yang kedua adalah bahwa Ibrahim Alaihissalam suka berdialog dan bermusyawarah.

Beliau mencontohkan pelajaran penting bagaimana beliau meminta pendapat dan bermusyawarah dengan putranya Ismail Alaihissalam terkait dengan perintah menyembelih putranya tersebut.

Ibrahim Alaihissalam tahu bahwa itu adalah perintah yang maha berat yang tak ada satupun manusia berikutnya yang kiranya mampu untuk melaksanakannya.

Ibrahim Alaihissalam bisa saja menyembunyikan perintah itu dari putranya. Beliau bisa saja membawa Ismail Alaihissalam diam-diam, lalu disembelih dan habis perkara.

Namun tidak dimikian sifat Ibrahim Alaihissalam. Beliau menyampaikan hal itu kepada putranya, beliau berdialog, beliau bermusyawarah.

{فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ} (102) سورة الصافات

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Maka marilah kita biasakan berdialog dengan putra-putri kita. Jangan sekedar memenuhi keperluan materi mereka saja, mereka tidak hanya butuh pakaian bagus, membayar spp, atau uang untuk membeli kuota.

Mereka juga butuh dikembangkan jiwanya. Mereka butuh perhatian, mereka butuh dimanusiakan, mereka butuh rasa kasih sayang dan penghargaan.

Saat balita mereka kita jadikan raja, yang nyaris kita turuti hampir semua keinginannya.

Saat kanak-kanak mulai kita beri perintah agar terbiasa dan disiplin.

Saat remaja kita tempatkan mereka sebagai kawan, agar terbiasa menyampaikan kesulitan dan keluh kesahnya.

Saat dewasa, kita percayakan kepada mereka hidup mereka, karena mereka yang akan menjalankannya.

Ketika dialog, musyawarah dan komunikasi terhenti, maka anak-anak kita bergerak tanpa pandu, dan semakin menjauh karena merasa kehilangan keakraban.

Oleh karena itu, saat anak-anak terpaksa harus belajar di rumah, anggaplah itu sebagai kesempatan besar untuk berdialog dengan anak-anak kita, mengembangkan jiwa-jiwa mereka agar menjadi generasi-generasi Ismail masa depan.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

Yang ketiga adalah menginginkan anak-anak yang shaleh.

Saat Ibrahim Alaihissalam sudah semakin tua, namun belum juga dikarunia anak, beliau berdoa:

{رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ } (100) سورة الصافات

Beliau memang sangat mendambakan seorang anak, tapi yang beliau damba bukan anak sembarang anak. Sebab anak mana saja bisa jadi menimbulkan aib dan malu bagi kedua orang tuanya.

Yang beliau inginkan adalah anak shalih. Anak yang baik. Beliau tidak mengharapkan anak yang pemberani ataupun anak yang pintar.

Sebab keberanian tanpa keshalihan hanya menimbulkan kezhaliman. Sebab kepintaran tanpa keshalihan hanya menimbulkan kecurangan.

Maka Allah kabulkan doa Ibrahim Alaihissalam dengan lahirnya Ismail Alaihissalam. Yang sejak muda selalu berpegang kepada keshalihan, kesabaran dan keteguhan iman. Lalu dianugerahkan pula kepada beliau Ishaq Alaihissalam. Dua putra yang shalih, dua nabi, yang kemudian menghasilkan generasi yang shalih. Ya'kub Alaihissalam Ayah dari Bani Israil dan putranya Yusuf Alaihissalam, juga seluruh nabi-nabi Bani Israil hingga lahirnya Muhammad Shallallahu Alahi Wasallam yang menjadi ijabah doa Ibrahim Alaihissalam beribu-ribu tahun berikutnya.

{رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ العَزِيزُ الحَكِيمُ} (129) سورة البقرة

"Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana."

Maka dari itu, marilah kita sama-sama mendamba kelahiran putra-putri yang shalih dan shalihah, lalu membimbing mereka menjadi generasi yang shalih dan shalihah. Marilah sama-sama kita berdoa agar putra-putri kita menjadi anak-anak yang selalu terikat hatinya dengan Allah, selalu menyandarkan dirinya kepada Allah dan selalu menjaga ketaatan kepada-Nya.

الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله، الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

قال الله تعالى في القرآن الكريم: إن الله وملائكته يصلون على النبي، يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على آل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد.

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياءِ منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات.

ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين ءامنوا ربنا إنك رءوف رحيم.

ربنا إننا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين.

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب.

ربنا أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه.

ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.

ربنا إنا نعوذ بك من العجز والكسل والجبن والبخل والهرم وعذاب القبر.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

عباد الله، إن الله يأمركم بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون ولذكر الله أكبر.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Suwaluh, 31 Juli 2020

No comments:

Post a Comment

Terbaru

recentposts

Sementara Itu

randomposts