gemericik air di bawah kakiku yang tergantung bebas
lalu gerak gesit kepiting sawah di tepian arusnya
setia menemani buaian semerbak aroma secangkir kopi
yang menyegarkan pandangan sepasang mata
atas hamparan pesawahan hijau yang sedang disiangi
sementara batu penyumbat wangan di depanku
terpekur dan tertunduk akan kebesaran-Nya...
demi Yang Maha Agung
kalian tidak miskin sobat
selama kalian mensyukuri nikmat
(Bangil, 9 Maret 2012)
No comments:
Post a Comment