<span style='font-size:14.0pt; line-height:
30pt; font-family:"Traditional Arabic","serif"; unicode-bidi:embed;'>(9)
30pt; font-family:"Traditional Arabic","serif"; unicode-bidi:embed;'>(9)
<span style='font-size:22.0pt; line-height:
30pt; font-family:"Traditional Arabic","serif"; unicode-bidi:embed;'>وَلِأَصْحَابِ السُّنَنِ: ( اِغْتَسَلَ بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فِي جَفْنَةٍ، فَجَاءَ لِيَغْتَسِلَ مِنْهَا، فَقَالَتْ لَهُ: إِنِّي كُنْتُ جُنُبًا، فَقَالَ: إِنَّ اَلْمَاءَ لَا يَجْنُبُ ) وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَة
<span style='font-size:14.0pt; line-height:
30pt; font-family:"Traditional Arabic","serif"; unicode-bidi:embed;'>Dan lafazh dari pemilik kitab As-Sunan: "Sebagian istri-istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mandi dalam sebuah bejana lalu beliau datang untuk mandi darinya, maka istrinya berkata kepada beliau: "Sesungguhnya aku tadi junub," maka beliau menjawab: "Sesungguhnya air tidak membuat junub."
Dishahihkan ia oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah.
==============================
Status Hadits: Shahih
Maksud Hadits:
Boleh mandi memakai air sisa lawan jenis yang junub.
Hukum:
Mandi memakai air sisa lawan jenis yang junub adalah boleh.
Tidak ada Air Musta'mal.
Istifadah:
Janabat tidak merusak air sehingga air tetap dalam kondisi semula.
No comments:
Post a Comment